Tuesday, December 27, 2016

Digital Marketing Series – Melihat Potensi Koperasi Syariah di Indonesia Khususnya di Sumatera Barat


Salah satu hal yang menarik kita bicarakan sekarang ini adalah masalah Ekonomi Umat Islam yang selama ini terus terpinggirkan dan selalu mengalami stigma kurang baik baik kalau sudah bisa ghirah islamiyah. Tetapi semenjak Gerakan Membela Islam 212 yang menjadi viral didunia maya diharapkan jadi momentum untuk kebangkitan ekonomi umat islam khususkan dan ekonomi usaha kecil dan menengah umumnya.
Menarik untuk menindaklanjuti bentuk Model Ekonomi seperti apa yang mau diterapkan apakah seperti Model Kapitalis seperti Perseroan Terbatas misalnya, atau dalam bentuk lain misalnya Koperasi, dan Pertanyaan selanjutnya Koperasi seperti Apa?
Disinilah mulai banyak yang ingin mengembangkan lebih banyak Koperasi dengan Prinsip Syariah atau kita kenal dengan Koperasi Syariah. Sebetulnya apa perbedaan Utama dari Koperasi Syariah dengan Koperasi Konvensional yang paling jelas tentu Koperasi Syariah Bebas dari Prinsip Sistem Bunga atau Riba, itu yang jelas selanjutnya tentu bidang usaha yang dikelola tentu harus bisnis yang halal dan baik untuk kemaslahatan umat bukan business yang masih bisa terjebak dalam bisnis haram misalnya perhotelan yang memang juga harus berprinsip syariah karena kalau tidak bisa jadi Hotel tersebut menjual alkohol yang masuk kategory produk haram atau dilarang dalam bisnis syariah misalnya.
Koperasi syariah mempunyai kesamaan pengertian dalam kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah), atau lebih dikenal dengan koperasi jasa keuangan syariah. Sebagai contoh produk jual beli dalam koperasi umum diganti namanya dengan istilah murabahah, produk simpan pinjam dalam koperasi umum diganti namanya dengan mudharabah. Tidak hanya perubahan nama, sistem operasional yang digunakan juga berubah, dari sistem konvesional (biasa) ke sistem syari’ah yang sesuai dengan aturan Islam. Ref: http://kementeriankoperasi.com/pengertian-koperasi-syariah/
Nilai-nilai Koperasi Syariah
Pemerintah dan swasta, meliputi individu maupun masyarakat, wajib mentransformasikan nilai-nilai syari’ah dalam nilai-nilai koperasi, dengan mengadopsi 7 nilai syariah dalam bisnis yaitu :
a) Shiddiq yang mencerminkan kejujuran, akurasi dan akuntabilitas.
b) Istiqamah yang mencerminkan konsistensi, komitmen dan loyalitas.
c) Tabligh yang mencerminkan transparansi, kontrol, edukatif, dan komunikatif
d) Amanah yang mencerminkan kepercayaan, integritas, reputasi, dan kredibelitas.
e) Fathanah yang mencerminkan etos profesional, kompeten, kreatif, inovatif.
f) Ri’ayah yang mencerminkan semangat solidaritas, empati, kepedulian, awareness.
g) Mas’uliyah yang mencerminkan responsibilitas.
Tujuan Koperasi Syariah
Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta turut membangun tatanan perekonomian yang berkeadilan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Fungsi dan Peran Koperasi Syariah yaitu:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan anggota pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya, guna meningkatkan kesejahteraan sosial ekonominya.
b. Memperkuat kualitas sumber daya insani anggota, agar menjadi lebih amanah, professional (fathonah), konsisten, dan konsekuen (istiqomah) di dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi islam dan prinsip-prinsip syariah islam.
c. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
d. Sebagai mediator antara menyandang dana dengan penggunan dana, sehingga tercapai optimalisasi pemanfaatan harta.
e. Menguatkan kelompok-kelompok anggota, sehingga mampu bekerjasama melakukan kontrol terhadap koperasi secara efektif
f. Mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja
g. Menumbuhkan-kembangkan usaha-usaha produktif anggota


Koperasi syariah merupakan badan usaha koperasi yang menjalankan usaha-usahanya dengan prinsip syariah islam yaitu al-quran dan assunnah. Secara teknis koperasi syariah bisa dibilang sebagai koperasi yang prinsip anggota dan kegiatannya berdasarkan syariah Islam.
Pertanyaan berikutnya Bagaimana strategy Koperasi Syariah bisa berkembang dengan baik khususnya Sumatera Barat sebagai Model Pengembangan Usaha Koperasi Syariah. Sama seperti dengan business secara umum atau organisasi memang kita senantiasa harus punya 1. Business Plan/Strategi Jelas termasuk Cakupan Business yang dikelola
2. Struktur Organisasi Profesional
3. System Yang Jelas termasuk Infrastruktur ICT misalnya
4. Compency/Skills Personel
5. Target Yang Terukur (SMART)
6. Ghirah atau Semangat Untuk Kemajuan Umat
Hal diatas perlu dimiliki sehingga kita mengukur apakah Program yang kita lakukan apakah berhasil atau tidak, kemudian pendekatan apa yang bisa kita lakukan agar Penetrasi Koperasi Syariah bisa berkembang dengan cepat dengan memanfaatkan momentum ABI 212 yang masih menjadi pembicaraan kita sampai sekarang ini. Khusus untuk Sumatera Barat juga baru diluncurkan Business Retail Modern yaitu DayaMart (Dompet Dhuafa) dan MinangMart (Inisiatif Minang Grafika – Jamkrida dan Bank Nagari – BUMD Sumbar) demikian juga mulai bermuncukan MarketPlace yang dikelola para anak-anak muda minang seperti GerobakOnline.Com misalnya.
Ada beberapa Komunitas yang bisa diajak kerjasama misalnya Komunitas Mesjid atau Remaja Mesjid, Komunitas Mahasiswa dengan Koperasi Mahasiswanya, Komunitas Pedagang Pasar, Komunitas Pegawai Negeri dengan Koperasi Pegawainya, serta Beberapa Komunitas lainnya termasuk Komunitas Alumni atau Komunitas Perantau dan lain sebagainya dan diharapkan bisa menjadi Penggerak Koperasi Syariah yang akan dijalankan di Ranah Minang atau Sumatera Barat.
Kemudian untuk bisa di-buy in oleh Gerarasi Muda baik kategory Millenial maupun Baby Boomers yang sudah cenderung menggunakan Lifestyle Digital tidak ada salahnya Koperasi Syariah menggunakan Apps Fintech yang sekarang banyak bermunculan dan bisa digunakan atau diajak bekerjasama misalnya yang penulis tahu misalnya Apps Ikiosk dari PT. Data Aksara Matra (DAM), atau beberapa Aplikasi Fintech Lainnya. Kenapa Apps Fintech Ini perlu?..Karena kalau model Koperasi atau Business yang dijalankan tidak bisa mengikuti perkembangan zaman biasanya akan sepi peminat tetapi kalau bisa mengikuti Lifestyle anggotanya tentu akan banyak keuntungan yang bisa diperoleh misalnya untuk system yang sudah digital dan paperless dan cashless akan memudahkan dalam penetrasi pasar dan juga bisa menekan biaya administrasi dan tenaga kerja sehingga secara business bisa lebih effisien dan yang penting lagi secara pemasaran atau marketing juga bisa menggunakan Digital Marketing dan Branding sehingga akan mudah mencapai target market dengan cepat dan relatif low cost.
Semoga saja hal ini bisa segera terwujud dan untuk bidang usaha yang bisa dikelola sangat banyak sekali mulai dari usaha UMKM – Pertanian dan Pertenakan misalnya penulis sudah mengembangkan konsep Integrated Farming yang berprinsip syariah atau bagi hasil misalnya, demikian juga dengan pertanian atau perikanan serta sekarang yang lagi berkembang pesat di Sumatera Barat sektor pariwisata syariah mulai dari Hotel – HomeStay – Transportasi dan Restoran atau Wisata Kuliner lainnya termasuk usaha oleh-oleh atau sourvenir. Demikian juga dengan Koperasi simpan Pinjam yang selama ini dijalankan dengan Konsep Kapitalis bisa diganti dengan konsep syariah.
Semoga hal ini bisa segera terwujud yang pada tahap awal bisa saja keuntungan tidak terlalu besar tetapi yang penting adalah keberkahan atau kehalalan rezki atau usaha yang kita geluti dan syukur-syukur bisa menjadi Model Ekonomi untuk umat yang maju bersama-sama dan saling membantu dengan sesama. Insha Allah..

Bekasi 28 Desember 2016
@Rizal2407 - Masrizal Umar

"Janganlah Berfikir Menjadi Orang Sukses Tapi Berusahalah Menjadi Orang yang Bernilai"

Marketing Learning Series – Harapan Baru Untuk Pariwisata Halal Sumatera Barat


Menarik sekali untuk membicarakan Potensi dan Harapan kemajuan Pariwisata Halal Sumatera Barat setelah Kemarin Secara Resmi Bapak Gubernur Prof Dr Irwan Prayitno,  melantik Ir Oni Yulfian Msi, selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Industri Kreatif Provinsi Sumatera Barat. Harapan Pak Gubernur tertumpu kepada ‘tangan dingin” Kanda Oni untuk bisa menadi Nahkoda Baru Dinas Pariwisata Sumatera Umumnya dan Destinasi Wisata Halal Dunia Khususnya.
Ini menarik sekali untuk kita bisa membantu memberikan sumbang saran dan masukan kepada Bapak atau Kanda Oni, karena saya pribadi lebih nyaman memanggil Kanda karena beliau memang senior kami di Alumni ITB serta Yayasan Alumni Minang Bandung, dan saya ingat betul bagaimana Bapak Gubernur berharap banyak kepada Kanda Oni, yang sebetulnya pada  5 tahun lalu juga menawarkan Jabatan yang sama kepada Kanda Oni tetapi beliau waktu itu masih fokus berkarir di Kementrian Pariwisata Pusat, yang mungkin pada saat itu “gengsi”nya  dan peluangnya lebih besar dibanding pulang ke Ranah Minang. Cerita ini kami kutip langsung dari Cerita Bapak Gubernur sewaktu beliau menjadi Narasumber pada acara Rakernas Yayasan Alumni Minang Bandung bulan Oktober lalu.

Kenapa begitu besar harapan Pak Gubernur karena berdasarkan pengalaman Pak Gubernur memimpin Sumbar selama  periode pertama beliau secara jujur mengakui bahwa Kinerja Para Pejabat Sumbar yang berasal dari Alumni dari Jawa khususnya ITB memang menunjukan kinerja yang bisa diandalkan dan beliau menceritakan juga succes story seorang ‘anak buah” beliau yang dipercaya mengurusi  bidang Pekerjaan Umum memberikan hasil sesuai harapan Pak Gubernur dan bisa di andalkan dan sekarang sudah berhasil memegang salah satu Jabatan Eselon I di Kementrian PUPR di Jakarta setelah merintis karir di Sumbar.
Bahkan lebih jauh Pak Gubernur mengatakan kalau pada Periode pertama pemerintahan beliau bisa berdasarkan penunjukan lansung tanpa tender jabatan secara terbuka seperti sekarang yang dibuka secara luas dan dibantu oleh lembaga Independent seperti Lembaga Psikologi dari Universitas Indonesia dan memang dari hasil Uji Potensi yang dilakukan oleh Lembaga Assessment Center dari UI tersebut kanda Oni layak untuk memagang Jabatan yang diamanahkan oleh Pemimpin Sumbar tersebut, dan secara akademis dan pengalamaan juga pas karena Kanda Oni adalah lulusan dari Planologi ITB yang memang salah satu kekhususan ilmunya adalah bidang Perencanaaan dan Pengelolaan Pariwisata dan pembangunan daerah atau Ibarat pepatah urang minang Ibarat “Jangguik pulang ka daguak” atau “Ibarat Pinang pulang ka tampuaknyo”.

Apalagi momentumnya juga sangat pas setelah Sumatera ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Halal Dunia oleh Bapak Gubernur Sumbar bersama dengan Para Bupati dan Walikota di Sumatera Barat dan menurut cerita Pak Gubernur karena seluruh Bupati dan Walikota termasuk Bupati Kepulauan Mentawai sepakat dengan suara bulat menjadi Sumatera Barat sebagai Destinasi Wisata Halal Dunia. 
Bahkan pada Pentas Tingkat Dunia, Pariwisata Indonesia meraih prestasi gemilang dari gelaran World Halal Tourism 2016 yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Indonesia sukses memboyong 12 penghargaan dari 16 kategori yang diperebutkan dalam ajang tersebut dan dari  12 Penghargaan yang diboyong pulang oleh Indonesia, 3 diantaranya berhasil direbut oleh Sumatera Barat:
Berikut, 12 penghargaan yang diraih Indonesia dari ajang World Halal Tourism 2016.
1. World's Best Airline for Halal Travellers (Garuda Indonesia)
2. World's Best Airport for Halal Travellers (Sultan Iskandar Muda Internasional Airport, Aceh)
3. World's Best Family Friendly Hotel (The Rhadana Kuta, Bali)
4. World's Most Luxurious Family Friendly Hotel (The Trans Luxury Bandung)
5. World’s Best Halal Beach Resort (Novotel Lombok Resort and Villas)
6. World’s Best Halal Tour Operator (ERO Tours Sumatera Barat)
7. World’s Best Halal Travel Website (www.wonderfullomboksumbawa.com)
8. World’s Best Halal Honeymoon Destination (Sembalun Valley Region, Nusa Tenggara Barat)
9. World’s Best Hajj & Umrah Operator (ESQ Tours and Travel)
10. World’s Best Halal Destination (Sumatera Barat)
11. World’s Best Halal Culinary (Sumatera Barat)
12. World’s Best Halal Cultural Destination (Aceh).
Khusus untuk Pemerintahan Sumatera Barat sendiri mendapat 2 Kategori yaitu World’s Best Halal Destination dan World’s Best Halal Culinary. 
Indonesia Boyong 12 Penghargaan World Halal Tourism http://investor.id/  7/12/16
Jadi kalau ibarat orang dagang atau ‘manggaleh” Pak Oni Yulfian sudah dibekali modal yang cukup untuk mulai mengembangkan dan memajukan serta memberikan sentuhan yang berbeda untuk Pariwisata di Sumatera Barat.
Bapak Ir. Joko Widodo sudah secara tegas menyatakan bahwa tahun 2018 Pariwisata dan Kelautan akan menjadi Core Business Indonesia, dan demikian juga halnya dengan Insight dari Bapak Gubernur Irwan Prayitno bahwa beliau hanya Menawarkan Pariwisata dan Kelautan, serta Energi Terbarukan kepada para Investor untuk berinvestasi di Sumatera Barat. Ini artinya untuk Provinsi Sumatera Barat sangat berharap sekali Pariwisata bisa menjadi Lokomotif Baru pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Barat selain Semen Padang dan Bidang Jasa lainya di Sumatera Barat sebab kalau Industri Padat karya seperti Garment misalnya tidak akan berkembang di Sumatera Barat dan akan kalah bersaing dengan Industri Garment dari Jawa Barat dan Jawa Timur serta Jawa Tengah misalnya.

Kalau dilihat pada tulisan saya sebelumnya, kalau kita berbicara untuk Pariwisata Indonesia Umumnya dan Sumbar khususnya,
Digital Learning Series – Peranan Internet Dalam Memasarkan dan Memajukan Pariwisata Indonesia http://sintola-solusindo.blogspot.co.id/2016/12/digital-learning-series-peranan_7.html
Kita Jangan cepat berpuas diri dulu karena berdasarkan report The Travel & Tourism Competitiveness Index Ranking 2015 Ranking  Indonesia masih kalah jauh dari Singapore  11- Malaysia 25 – Thailand 35 sementara Indonesia masih di tangga 50.
Banyak hal masih perlu kita lakukan Seperti yang dijelaskan dalam Appendix A dalam laporan itu ada 14 Parameter yang menjadi penilaian dan dikelompokan menjadi 4 yaitu Enabling Environment – T&T Policy – Infrastucture dan Natural dan Cultural  Resources
A) Enabling Environment, composed of five pillars:
1. Business Environment,
2. Safety and Security,
3. Health and Hygiene,
4.Human Resources and Labour Market,
5. ICT Readiness; 
B) T&T Policy and Enabling Conditions, composed of four pillars:
6. Prioritization of Travel & Tourism,
7. International Openness,
8. Price Competitiveness,
9. Environmental sustainability;
C) Infrastructure, composed of three pillars:
10. Air Transport Infrastructure,
11. Ground and Port Infrastructure,
12. Tourist Service Infrastructure; and
D) Natural and Cultural Resources (2 pillars):
13. Natural Resources and
14. Cultural Resources and Business Travel.
Terus apa yang bisa segera bisa dilakukan oleh Pemda Sumatera Barat khususnya Dinas Pariwisata,menurut hemat saya ada beberapa langkah atau beberapa hal
1.      Menyamakan persepsi para Stake Holder Pelaku Pariwisata di Sumatera Barat terutama tentu dengan Pak Gubernur dengan Jajaran OPD-nya serta DPRD, kemudian dengan seluruh Bupati dan Walikota serta Jajaran OPD-nya khususnya para kepala Dinas Pariwisata di masing-masing wilayah, kemudia tentu dengan para pelaku Industri Pariwisata sendiri misalnya ASATA, ASITA, PHRI dan Asosiasi Lainnya seperti Pemandu Pariwisata dan Agent Travel atau Rental Mobil  dan lainnya termasuk mungkin juga dengan Para Organisasi Para Perantu Minang yang juga bisa menjadi motor penggerak untuk  wisatawan lokal atau wisman misalnya. Hal ini penting dilakukan misalnya perlu menjelas apa itu beda Wisata Halal dengan Wisata Konvesional, apa yang harus dilakukan oleh masing-masing stake holder dan yang terakhir tentu adalah meng-edukasi bersama-sama masyarakat kita untuk memiliki kesadaran bersama pentingnya Pariwisata menjadi Lokomotif perekononomian Sumatera Barat khususnya.  Hal ini sangat penting dilakukan karena kita masih sering mendengar para pelaku atau tuan rumah Pariwisata di Destinasi utama masih belum bisa memberikan pelayanan tebaik kepada para tamu atau turis yang datang ke Sumatera Barat. Bahkan masih sering kita dengan para pemilik rumah makan “main pakuak’’ atau para pemilik travel atau mobil sewaan, demikinan juga hal lain ynag sederhana misalnya tarif parkir yang jauh lebih mahal dari Mal di Jakarta, ini misalnya kasus perparkiran di Kota Bukit Tinggi yang sempat jadi Viral di Medsos, dan Alhamdulillah Bapak Walikota yang baru (Bapak Ramlan Nurmatias) cepat tanggap dan sekarang sudah mulai tertata dengan baik.

2.      Menjalin Kerjasama dan Komunikasi yang baik dengan Kementrian Pariwisata serta Instansi Terkait dengan kemajuan Pariwisata di Sumbar misalnya dengan Kementrian PUPR dan Bappenas serta Kementrian Keuangan dan Kementrian Perhubungan, dan Kominfo misalnya karena Instansi ini sangat memegang peranan penting dalam kemajuan atau penyediaan fasilitas atau Infrastruktur pendukung pariwisata di Sumbar mulai dari Fasilitas Jalan – Jembatan serta Fasilitas di Destinasi Wisata, Pelabuhan Udara, Laut serta Terminal serta jangan lupa Fasilitas Jaringan Komuninasi khususnya Jaringan Telepon dan Internet dan Data. Selain itu tidak ada salahnya menjalin kerjasama dengan Perusahaan besar khususnya BUMN seperti Semen Indonesia Group – Pupuk Indonesia Group – Telkom Group – Bank Nasional serta beberapa kelompok usaha lainnya untuk bisa menggunakan CSR mereka untuk mendukung kemajuan Pariwisata di Sumatera Barat.
3.      Membenahi Infrastruktur dan Fasilitas Umum di Destinasi Utama Pariwisata yang paling utama misalanya Peta Petunjuk Lokasi, Fasilitas Sanitasi (MCK dll), Fasilitas Parkir serta tentunya meng-edukasi para pelaku usaha wisata yang ada mulai dari Akomodasi dan Rumah Makan/Restoran serta Fasilitas pendukung lainnya. Contoh yang paling gampang misalnya mewajibkan setiap Restoran dan Rumah Makan membuat daftar harga makanan serta jasa lainnya. Sehingga tidak ada lagi kita dengan istilah “kena pakuak” misalnya.
4.      Memanfaatkan Dunia Digital dan Internet misalnyan untuk alat atau sarana memajukan Pariwisata di Sumbar mulai dari alat untuk memasarkan atau yang kita kenal dengan Digital Marketing serta yang jauh lebih penting untuk membangun atau meng-edukasi untuk sadar wisata dan bisa menjadi agent kemajuan pariwisata di Sumatera Barat misalanya dengan secara aktif mem-promosikan Pariwisata dengan aktif melakukan Like dan Share di FB atau Re-Tweet di Twitter atau Like/Love di Instagram misalnya. Dan seperti yang kita lihat sekarang yang lagi tayang yaitu Iklan Google (www.google.co.id) tentang Liburan yaitu melakukan Tagging destinasi wisata dan memberikan evaluasi atau penilaian dan posting foto/dokumentasi di Destinasi wisata yang dikunjungi, hal ini cukup membantu. Selain itu, dari Pemerintah sendiri juga bisa meng-edukasi masyarakat untuk melakukan Tagging Destinasi dan Fasilitas Pariwisata termasuk Hotel dan Restaurant serta HomeStay misalnya di Google Maps dan Paranomio misalnya. Sehingga kalau orang menjadi Destinasi Wisata mendapat informasi selenkap mungkin.
Mungkin itulah sebagian yang bisa kami sampaikan kepada Para Pelaku Pariwisata di Sumbah Khususnya dan Indonesia Umumnya karena untuk kemajuan Pariwisata butuh dukung dari banyak pihak terutama tentu Masyarakat yang akan menjadi tuan rumah di masing-masing destinasi wisata dan yang paling mudah dilakukan tentu menjaga kebersihan dan kesopanan dan minimala selalu mengucapkan terima kasih setelah berintegrasi dengan turis atau wisatawan terutama para pedagang misalanya, serta senantiasa  menghargai dan kalau bisa membantu para tamu / turis yang yang berkunjung kedaerah dan khususnya untuk Para dunsanak kita yang ada di Kampung mulai sekarang buanglah  jauh-jauh jargon atau pameo  “Bilo Lo Awak Makan Pitih Urang Rantau Lai” sehingga kalau ini kita bisa ubah para perantau atau para turis nusantara atau mancanegara akan senang berkunjung ke Sumatera Barat/ Ranah Minang dan akan repeat visit sehingga bisa menjadikan Pariwisata sebagai Lokomotif  Baru pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat Khususnya dan Indonesia Umumnya dan sekali lagi Selamat Bertugas kepada Kanda Ir Oni Yulfian Msi, selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Industri Kreatif – Provinsi Sumatera Barat, semoga senantiasa amanah dan selalu diberikan kemudahan dan kesehatan oleh Allah SWT dan Insha Allah didukung oleh semua stake holder dan tentu kami dari Yayasan Alumni Minang Bandung dan Alumni ITB seta UKM – ITB khususnya akan senantiasa memberikan dukungan dan masukan demi keberhasilan dan kemajuan Pariwisata Halal di Sumatera Barat dan Indonesia. Insha Allah....

Bekasi 28 Desember 2016
@Rizal2407 - Masrizal Umar
"Janganlah Berfikir Menjadi Orang Sukses Tapi Berusahalah Menjadi Orang yang Bernilai"



Friday, December 9, 2016

PT. Sintola Solusindo Dinamika: Digital Marketing Vs Medsos Marketing ?

PT. Sintola Solusindo Dinamika: Digital Marketing Vs Medsos Marketing ?: Saya ingin sedikit sharing bahwa tadi malam ada yang WA saya apakah Training Digital Marketing PT Sintola Solusindo "Hanya" ...

PT. Sintola Solusindo Dinamika: Premium Digital Marketing and Knowledge Management...

PT. Sintola Solusindo Dinamika: Premium Digital Marketing and Knowledge Management...: https://www.eventbrite.com/e/premium-digital-marketing-and-knowledege-management-training-tickets-29771879493 Basic Google Platforms ...

PT. Sintola Solusindo Dinamika: Premium Digital Marketing and Knowledge Management...

PT. Sintola Solusindo Dinamika: Premium Digital Marketing and Knowledge Management...: https://www.eventbrite.com/e/premium-digital-marketing-and-knowledge-management-training-tickets-29737986117?utm-medium=discovery&utm-ca...

PT. Sintola Solusindo Dinamika: Rembuk Nasional 2016 Entrepreneur and Profession...

PT. Sintola Solusindo Dinamika: Rembuk Nasional 2016 Entrepreneur and Profession...

PT. Sintola Solusindo Dinamika: FULL: Final Presidential Debate 2016 - Donald Trum...

PT. Sintola Solusindo Dinamika: FULL: Final Presidential Debate 2016 - Donald Trum...